Sekitar tiga
hari yang lalu saya di hantui rasa bosan yang amat membosankan meskipun
sebenarnya siamat tidak terlalu membosankan malam itu. Galau yang terasa cukup
dalam karena melupakan acara OVJ yang biasa saya saksikan sambil nyantai dengan
disuguhkan adegan atau tingkah konyol mereka. Tapi kali ini saya tidak ingin
membicarakan mreka. Iyah tepat tiga hari yang lalu untuk menghilangkan rasa
gundah saya ngobrol dengan seorang wanitasebut saja dia “jagoan” karena dia
yang sering menyebutnya jagoan. Walau sebenarnya dia gak sejago seorang jagoan.
Karena gak ada jagoan yang menghindar dari kenyataanya. Aku sendiri lebih suka
menyebutnya doraemon. Hheee..
Jadi malam itu
tepat sekitar pukul 00.25 obrolan kami sedikit meruncing dan tegang karena
sedikit masalah. Dan saat suasana
benar-benar tegang aku menceritakan padanya sedikit filosofi tentang es crim
sekedar mencairkan suasana. Aku mengatakan padanya bahwa es crim itu seperti
cinta,, mengapa?? Karena semua orang tau bahwa es krim itu manis sama seperti
cinta. Jangan pernah lawan ego anda untuk mengatakanya tidak karena hanya orang
galau yang mengatakan demikian.. Es crim sekarang bermacam-macam unit
berwarna-warni menggiurkan dengan beragam rasa. Kkemudian hadirlah seseorang di
hadapan anda mngenalkan sebuah es crim pada anda berwarna merah, putih dan
hijau dengan penyajian yang unik. Dengan luar kepala orang gila saja tau es
crim itu rasanya manis, akan tetapi dengan penyajian yang unik dan anda baru
pertama melihat seperti yang dihidangkan di depan anda saat itu pasti muncul
keinginan untuk mencoba atas dasar rasa penasaran terhadap es crim tersebut. Karena
belum tentu warna hijau pada es crim tersebut rasa pandan, yang berwarna putih
itu belum tentu rasa vanila dan mungkin juga warna merahnya bukan stobery
bukan.
Entah apa yang ada dalam fikiran si jagoan tadi
lantas dia menolak mentah-mentah tentang filosofi saya tersebut. Ia mengatakan ”cinta
itu perasaan dan perasaan gak bisa di coba-coba karena pastinya bisa menjadi
menyakitkan”.hal yang pertama ok keberatan dia di terima, mungkin saat itu dia
memang gak lagi kreatif hingga tidak bersahabat untuk menerima pendapat dari
orang lain. Maklumlah jagoan mana ada yang berfikir tentang cinta sampai kesana
terlebih memikirkan filosofi yang begitu eksotis seperti itu.
Memang cinta gak bisa di coba-coba, tetapi
perhatikan apa kita bisa tau kapan cinta itu datang. Bahkan disaat seseorang yang begitu membenci
seseorang bisa menjadikan rasa bencinta menjadi cinta. Sifat, pribadi dan
kelakuan bisa dirubah lalu mengapa tidak dengan perasaan. Mungkin dengan kata
coba-coba tadi jagoan itu menganggapnya sedikit gak etis. Tapi coba ganti kata
coba-coba itu menjadi sebuang peluang untuk memberikan kesempatan. Cinta itu
gak bisa hadirnya tiba-tiba hanya saja dia butuh waktu untuk mengahdirkan rasa
semuanya. Lantas apa salah dengan filosofi saya tadi??. Mengapa saya mengatakan
cinta itu seperti es crim, kenapa tidak seperrti semangka atau yang lainya. Eskrim
itu dingin, manis dan lezat meskipun dia cair rasa manisnya gak akan pernah
hilang. Sama seperti cinta
siapapun mau cerita cintanya manis dan berusaha untuk membuatnya semanis
mungkin. Jika ada pun yang pernah kecewa oleh cinta cobalah lihat kembali
dengan akal sehat anda dan dengan sikap dewasa anda atas kenangan yang pernah
anda jalin saat bersama. Tentang kesabaran, kasih sayang yang terjalin dan
tiap-tiap pengorbanan pasti masih tersirat meskipun telah berakhir. Dan hal itu
pula yang telah membawa kita semua pada titik kedewasaan sekarang untuk
menyikapi tiap-tiap masalah.
Jauh beda jika tadi kita anggap cinta itu seperti
semangka, semua orng galau sangat setuju menganggapnya demikian. Semangka manisnya
di dalam dan terlihat kokoh dari luar. Tetapi ketika di campakkan mudah pecah
dan hancur berserakan, Dengan demikian semua orang bisa semudah itu meluapkan
kekecewaan. Cukup dengan mencampakanya dan perasaan itu akan hancur musnah
begitu saja. Tentu saja perasaan tidak semudah itu untuk di musnahkan.
KEHIDUPAN ITU SEBUAH CERITA
DARI KENYATAAN, BUKAN NOVEL ATAU FILM FTV.
Tidak sampai di perkara es crim atau semangka tadi, jagoan yang saya
sebutkan tadi juga menitipkan pesan pada saya. Dia bilang kalau kehidupan itu
bukan cerita Novel atau film FTV ( karena kebetulan saya hobi menulis jadi saya
suka membaca dan menonton) terdengar sedikit menyindir sih tapi sekali lagi gak
pengaruh buat anak muda yang disini mungkin ia menganggap saya terlalu membawa
apa yang saya baca dan saya lihat dalam kehidupan). Sebenarnya sedikit kaget dan bingung untuk
mengatakan sesuatu, terdengar cetus dan pedas. Dalam diri pribadi aku menilai
kehidupan lebih dari sebuah arti dari cerita novel atau film FTV. Kehidupan yang aku jalani lebih dari semua
yang ia katakan, ya.. dia benar kehidupan itu bukan hanya tentang perasaan,
tapi tentang perjuangan, kerja keras. Bicara tentang kehidupan bukanya semua
urusan Tuhan. Masalah perjuangan dan kerja keras hanya diri sendiri yang tau, dan
bukan hak orang lain buat menyadarkan. Serta pada kenyataanya kehidupan adalah
sebuah pelajaran. Belajar dari apa yang kita alami hari ini, apa yang kita
lihat hari ini, apa yang kita baca hari ini untuk menjadi salah satu langkah baik
menuju kedepan. Aku sendiri lebih suka menyebut semuanya dengan cerita, dan dunia
ini adalah panggung sandiwaranya. Semua aku lihat, aku rasakan akan aku maknai
karena buat seorang yang dewasa adalah mengerti yang orang rasakan dan terus
berusaha menjadi yang bermanfaat bagi orang lain. Pada intinya semua yang
jagoan itu gambarkan pada hidup saya adalah kesalahan besar. Memang saya hobi
baca novel tapi sayangnya saya gak suka film FTV seperti yang ia katakan. Hhheee
jagoan..
Tidak ada komentar :
Posting Komentar