Anak punk
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu
dikacaukan oleh golongan skinhead (Buruh). Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah
menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Dan budaya ini kemudian di kenal
sebagai anak punk, punk dapat dikategorikan
sebagai bagian dari dunia kesenian
lantas tak salah jika pank Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan
dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau
dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu
boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh,
anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah,
pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan
seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.. Gaya hidup dan pola
pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde,
yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni
dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan
para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau
mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Bukan hanya sampai di
situ, budaya ini juga ternyata terhembus kenegara-negara lain.
Bagaimana di Indonesia.
Di Indonesia anak Punk
terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang tak
terkecuali Medan. Dimedan sendiri Punk terdiri kumpulan anak muda yang
mengalanmi latar belakang sosial, seperti masalah keluarga, ekonomi yang
menginginkan kebebasan karena terlalu dianggap remeh dalam lingkungan hidupnya
masing-masing. Merasa senasip, sejalan dan sependapat lantas mereka memilih
untuk merubah penampilan dan gaya hidup yang cendrung berutal. Sebagai Negara yang
memiliki kultur adat Ketimuran yang mendasari sopan santun kehidupan dari segi
penampilan mereka, Maka anak punk di anggap sebagai citra buruk generasi muda.
Sebagian masyarakat banyak yang menganggap kehadiran anak punk adalah sebagai
perusuh, pengganggu, dan meresahkan masyarakat. Karena kita tau Punk idientik
dengan kriminalisme dan anarkisme. Tak sedikit kumpulan anak punk yang ada di
kota Medan. Ada yang selalu beroprasi di jalan Brigjen katamso simpang titikuning
medan, di simpang lampu merah aksara dan juga masih banyak tempat yang mereka
singgahi lainya.
Sebagian besar ank punk adalah anak yang menginginkan kebebasan dan tak
sedikit dari mereka yang berasal dari keluarga mampu karena meras terkekang dan
kurang mendapat perhatian alhasil memilih bergabung dengan yang lain demi satu
kata yaitu kebebasan dan sebagian besar lagi berasal dari anak jalanan yang
tidak memiliki arah tujuan hidup, pergaulan yang akhirnya didorong oleh teman yang lain
untuk bergabung akibat pergaulan bebas. Disini jelas menunjukan negara kita
masih belum becus untuk mengantisipasinya terjadi hal-hal seperti ini.
Dari sisi ini jelas terlihat bahwa kita
adalah negara yang memiliki angka pengangguran tinggi, Bidang pendidikan yang
lemah, sehingga tidak mampu membina generasi muda agar menjadi generasi yang
baik dan berguna. Media tempat generasi muda mengembangkan bakatnya juga masih
sangat minim. Inilah hal yang membuat generasi muda frustasi dan patah semangat
unutk meraih masa depanya alhasil mereka tak lagi memikirkan masa depanya.
Seperti yang telah di beritakan oleh media
kabar bahwa belakangan ini pihak yang berwajib menetibkan anak Punk yang ada di
indonesia. Selain mengganggu ketentraman masyarakat, anak punk juga di anggap
merusak tata lingkungan yang telah di bangun pemerintah setempat. Anak Punk
yang di tertibkan ini nantinya akan di berikan bimbingan agar tidak lagi mengganggu
ketertiban masyarakat.
Penutup
Jika kita melihat secara jelas kehidupan anak
punk bukanlah kehidupan yang terlalu buruk mereka juga terdiri dari pribadi
yang baik, peduli, mau berkerja keras, memiliki keahlian khusus, juga jiwa
sosial yang tinggi (jika kita masih ingat kasus prita mulya sari yang terjerat
kasusu pencemaran nama baik. mereka juga ikut berpartisipasi membantu prita tanpa
mengenal latar belakang). Sayang memang wadah untuk menampung kelebihan dari
pribadi tersebut yang masih terbatas di Negara ini. Bahkan banyak di negara
kita ini menhasilkan bibit-bibit orang hebat dari latar belakang yang tidak
pernah kita sangka. Contoh singkat adalah penyaynyi tembang ”andai aku Gayus
tambunan” dengan latar belakang seorang narapidanan. Siapa yang menyang kalau
ia populer dengan tembang tersebut meski pun hanya sesaat setidaknya itu cukup
membuktikan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk lebih maju dalam
berkarya. Masih banyak contoh lainya yang gak mungkin di sebutkan satu persatu,
Disini jelas latar belakang bukanlah halangan bagi kita untuk menjadi apapun.
Jika negara kita mampu memanfaatkan sumberdaya manusianya dan lebih
meningkatkan mutu masyarakatnya bukan tak mustahil kita menjadi negara yang
berkembang dengan rakyat yang luar biasa hebatnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar