Seumpama manusia
didunia ini semua bersih, mungkin gak akan ada makna kita hidup di dunia, dan
banyak akibat yang akan menjadi musibah bagi manusia, gak
akan ada makna yang berarti dalam hidup kita, gak akan ada rasa sakit, dan
kata bijak untuk menyyelesaikan masalh. Semua orang bersih, putih, suci tanpa
kotor itu anggapan mereka. Tapi
apa benar kita semua bersih??? Dan pantaskan diri kita mengatakan kita bersih.
Kadang kita tak sadar akan diri dan dosa kita sendiri bahkan untuk mengelus
seekor kucing diri kita merasa takut karena kotornya. Melihat tikus yang hidup di tanah kita merasa jijik karena
kehidupanya yang kotor. Mungkin
jika dia bisa berbicara dia akan lebih baik kootor dari pada harus di sentuh
dengan tangan kita.
Jika berbicara tentang
kotor mungki gak akan ada habisnya, manusia takut karena kotor, tetapi apa
manusia suddah bersih dari kotor. Kenapa kita takut dengan kotor? Bukankah
dengan kotor kita dapat memahami lebih banyak hidup, bukankah kotor lebih
melatih batin dalam hidup. Gak semua kotor yang terlihat itu hina, dan gak
semua kotor itu rendah. Jika membandinngkan orang kaya berat dengan seorang
pelayan mungkin yang terlihat bersih adalah orang kaya berat yang ber ilmu, berwibawa,
dan berwawasan tinggi ketimbang sipelayan yang mungkin bau, jorok dan terlihat
kurang berwawasan. Namun perhatikan mana yang lebih baik memilih sipelayan yang
jorok karena membersihkan atau yang bersih tetapi sebenarnya jorok. Hidup gak
sebersih yang kita bayangkan dan sebersih yang kita lihat namun cobalah mulai
belajar hidup untuk membersihkan diri sendiri dan berusaha mencari jalan yang
bersih meski kedengaranya munafik tetapi tetaplah untuk mengingat bahwa bersih
itu nyaman. Mungkin kita selama ini memang kurang menyadari akan artti
kehidupan sering merendahkan yang jorok dan mencintai atau mengagumi yang
kelihatanya bersih. Setiap manusia memang ingin mendapatkan nilai yang terbaik
dimata setiap orang dan setiap orang juga gak jarang tertipu oleh penampilam
dan kelakuan orang lain, yang berpurapura baik, bersih tanpa kotor di depan,
namun sesungguhnya buruk bahka busuk di belakang itulah yang dinamakan bersih
untuk menutupi keburukan berbeda denga seorang yang mungkin hina, buruk sering
direndahkan namun tampil adanya. di balik pribadi ini orang tersebut memiliki
kebaikan dan ia tau untuk berjalan di kebenaran itulah yang disebut
membersihkan, yang membedakan dia hanya belajar tampil adanya tanpa kita sadari
latar belakangnya, bahwa sesungguhnya dia hanya mencoba membersihkan diri sendiri.
Banyak sesuatu yang perlu kita perhatikan mengenai kehidupan ini, gak perlu
memnyombongkan diri, setiap manusia kotor dan pasti kotor. Tapi apa pernah kita
berfikir untuk membersihkan kotor tersebut. Seseorang temanku pernah menulis
statusnya di jejaring social yang isinya “kainlap memang kotor tapi coba lihat
apa yang udah dia bersihkan” jadi gak selamanya kotor itu hina dan rendah
bahkan itulah sesuatu hal yang mulia, yang jarang kita sadari yaitu ”KOTOR
UNTUK MEMBERSIHKAN”.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar