Pages

Senin, 27 Februari 2012

Alam adalah media kehidupan.

Satu sore yang sangat penat menuntun saya untuk membaca satu majalah lama, yang menurut saya cukup menyeramkan membacanya karen harus membalik berita-berita lama. Asik membolak-balik tiap halaman yang penuh dengan kumpulan artikel-artikel kuno, akhirnya mata saya tertuju pada sebuah artikel tentang alam. Dalam artikel tersebut seorang profesor mengatakan bahwan setiap tujuan dan keinginan manusia, alam juga memegang peran terbesar menujukan kita pada sebuah keinginan yang ingin kita tuju.

Belum selesai dengan pemahaman metode si profesor tersebut kembali saya tertarik dengan sebuah artikel tentang tek-ateki kehidupan dan alam. Artikel ini menyuguhkan teka-teki untuk kita berfikir dan mencari sebuah phon dengan akarnya di atas. Sejurus kemudian fikiran saya otomatis membayangkan pohon yang dimaksud. Dalam bayangan saya jika pohon yang dimaksud akarnya di atas pastilah daunya di bawah. teka-teki ini semakin membawa saya asik untuk terus mengikutinya. Karena saya bukan termasuk orang yang berpenasaran besar saya pun tak ingin ambil pusing, memilih kembali untuk membaca artikel tersebut. Namun setelah panjang membaca, dalam artikel ini bukanlah bertujuan untuk mencari pohon yang dimaksud demikian karena anda tidak akan pernah menemukan pohon yang dimaksud (hal ini yang membuat saya terperangah dan masih terbodoh tanpa meyadari bahwa yang saya baca barusan adalah sebuah teka-teki istilah dalam perumpamaan hidup. Karena tidak akan ada pohon akarnya di atas). Tetapi lebih menuntun kita untuk menyadari sebuah kehidupan untuk apa kita hidup? dan siapa yang memberikan kita kehidupan??. Jika pohon yang dimaksud tidak ada?? Batinku, lantas apa tujuan artikel tersebut?, jelas untuk meyadari arti sebuah kehidupan. Sebagai manusia kita telah lupa pada sesuatu yang memberikan kita kehidupan dan lupa pada tujuan hidup kita. Sebagai manusia kita selalu mengeluh ketika dihadapkan dengan situasi yang sulit akan tetapi pernahkah kita bersyukur dengan nikmat yang diberikan oleh sang penguasa. Manusia tidak lahir di dunia ini dengan sendirinya tentu saja manusia dilahirkan dari rahim seorang wanita yang kita sebut Ibu. Dibesarkan dari kasi sayang seseorang yang kita sebut orang tua, dan dikenalkan dengan cinta dari beberapa orang disekitar lingkungan yang sering kita sebut keluarga. Kemudian jadilah seorang manusia yang siap berjalan di dunia untuk menemukan tujuan hidupnya dan keinginan yang nantinya banyak menemukan puzzel-puzzel pelajaran untuk menunjukan sesuatu yang kita tuju tentunya.

Tetapi di antara kita banyak yang melupakan sesuatu yang penting dalam hidup kita untuk menuju pada satu tujuan yaitu orang tua atau keluarga yang membesarkan. Terlebih pada orang tua yang melahirkan kita kedunia. Itulah yang di sebut akar dalam kehidupan, dia yang membesarkan kita dengan mineral-mineral yang ia miliki. Agar anaknya mampu tumbuh dan menjadi daun yang mandiri dan mampu meraih keinginanya sendiri. Kenapa tidak, jelas restu orang tua menjadi satu daya tarik terhebat untuk menentukan jalan hidup kita sebagai seorang anak. Dengan do’anya pada pemilik kehidupan ia memberikan permohonanya agar anaknya kelak menjadi seseorang yang berguna. Sama seperti daun melalui akar daun akan tumbuh dan mampu berfotosintesis dan memberikan kehidupan pada mahluk lain. Sementara tanah adalah tempat akar menyerap mineral-mineral yang mampu menunjang kehidupan pohon tersebut. Adakah kita menyadari tersebut selama ini Tuhan menciptakan bumi itulah sebagai tanah, orang tua adalah akar dan generasi muda adalah daunya. Semua saling berkaitan bukan. Dan nyatanya memang benar alam mampu mebawa kita pada sesuatu yang kita tuju.

Jumat, 10 Februari 2012

From PRADA to Nada


From PRADA to nada adalah film drama roman Amerika yang disutradarai oleh Angel Garcia dan diproduseri oleh Gary Gilbert dkk memiliki cerita yang mampu memberikan sebuah motivasi bagi penikmat film romantik. Film yang di bintangi Camilla Belle sebagai Nora dan Alexa Vega sebagai Mary adalah film yang menceritakan dua pribadi seorang anak yang berbeda. Mary adalah anak yang tumbuh besar dengan dimanjakan oleh harta ayahnya, memiliki pribadi yang hura-hura, tampil mewah dan ceroboh. Sedangkan Nora adalah seorang anak yang memiliki disiplin, mandiri dan pekerja keras, bahkan wanita yang berusia 24 tahun ini tak menyempatkan diri untuk berpacaran yang lebih mementingkan karier masa depanya daripada berpacaran.

Kehidupan mereka berubah ketika ayah meraka meninggal dunia. Setelah kematian ayahnya itu, kabar yang tak sedap juga menghampiri mereka. Selain ayah mereka lelaki yang hebat karna harta kekayaanya. Ayah mereka juga adalah lelaki yang nekad. Hingga berani mempertaruhkan hartanya dalam perusahaanya, yang mengakibatkan perusahaanya bangkrut dan hanya menyisakan hutang pada kedua anaknya.

Disinilah Semua berawal ketika mereka diusir dari istana oleh istri dari Gabe Dominguez Jr. (Alexiz Ayala), kakak tiri yang baru mereka ketahui saat pemakaman sang ayah dan
 satu-satunya penerima warisan, yang bernama Olivia (April Bowlby). Sejak itu Nora-Mary harus menumpang tinggal dengan sang bibi, Aurellia (Andriana Barraza), yang tinggal secara sederhana di pinggiran kota L.A. Di sini Camilla Belle memperlihatkan peranya dengan jelas sebagai wanita yang pekerja keras, mau belajar, dan mudah berbaur dengan lingkungan. Berbeda jauh dengan Mary yang tidak terbiasa dengan kehidupan kumuh di lingkungan tempat tinggal bibinya. Namun perlahan tapi pasti ia meyakinkan Mary bahwa ini lah keadaan mereka sekarang dan berusaha untuk membangun kehidupan mereka kembali. Dari sini juga hidup mereka dimulai. Proses adaptasi yang melibatkan cinta didalamnya

Untuk memulai kehidupanya yang baru Nora memilih bekerja dan mengalah pada adiknyanya yang melanjutkan kuliah sedangkan ia memutuskan untuk cuti kuliah lalu menyambungnya setelah adiknya tersebut lulus. Mary yang bersih keras agar mengembalikan kehidupanya memilih berpacaran dengan asisten dosen bernama Rodrigo (Kuno Becker) seseorang selama ini ia idolakan yang sangat meksiko dan kaya raya, padahal diam-diam tetangga depan rumah Aurellia tampak menyukai Mary. Sedangkan Nora yang bekerja di kantor Edward (Nicholas D'Agosto). Namun Edward adik dari Olivia (April Bowlby) menyukai Nora, dan harus bersabar untuk meluluhkan hatinya yang sangat idealis, meski pada akhirnya dia harus menerima wanita lain sebagai tunangannya. Disaat itulah Nora sadar, bahwa dia juga menyukai Edward.

Tetapi saya tidak akan membahas panjang lebar tentang film ini. Yang saya cerna dari film ini adalah bagaimana Nora yang berusaha untuk bertahan dalam kehidupanya sekarang. Jatuh miskin adalah salah satu seleksi alam yang gak pernah kita ketahui kapan dan pada siapa ditujukan. Melalui perannya nora memberi pelajaran bahwa setiap manusia harus membekali batin diri agar mampu menjadikan pribadi yang siap dalam keadaan apapun. Karena apapun yang telah ada dan kita nikmati bukanlah salah satu jaminan bahwa hidup yang sekarang akan selamanya tetap menjadi milik kita, lantas lupa akan kekuasaan Tuhan kedepanya. Terlalu terlena dengan kenikmatan dunia menjadikan kita buas dan ketika jatuh akan terlihat murahan seperti yang telah di lakukan Mary untuk mengembalikan hidupnya ia berani mengorbankan cinta dengan mengencani Rodrigo yang sebenarnya telah memiliki istri dan berujung kekecewaan. Bertolak belakang yang terjadi pada Nora yang menemukan cintanya padahal prinsipnya tidak ingin mengenal cinta dan lebih cendrung memikirkan karier untuk kehidupanya. Sekali lagi cinta membuktikan keagunganya bahwa cinta tak perlu dicari kehadiranya. ia bisa saja datang dan pergi kapan saja dan inilah yang terjadi pada nora. Kehadiranya tak mampu di tolak dan kebahagiaan yang di janjikan oleh cinta tulus juga mampu memberikan sebuah perbedaan antara kualitas cinta sesungguhnya.

Uang mampu membeli kebahagiaan, namun jelas tanpa kita sadari seseorang yang sederhana mampu menciptakan kebahagiaan tersendiri. Hal yang tidak bisa di ciptakan oleh kekayaan, Bahkan kualitasnya melebihi kualitas kebahagiaan itu sendiri. Dengan kata lain ketika kita jatuh adakah kebahagiaan di dalamnya?? Jawabnya tidak, adakah yang menawarkan kebahagiaan?? Jawabannya ”banyak” tapi adakah kebahagiaan yang di tawarkan tanpa imbalan?? Jawabnya tidak. Jika ada maka pasti Cinta dan ketulusan tertanam didalamnya. Manusia mampu berdiri dengan satu kaki, tapi hebatnya Tuhan menciptakan dua kaki karena dengan satu kaki manusia bisa terjatuh dan tak mampu berjalan. Begitu pula dengan kehidupan Tuhan menciptakan akal fikiran manusianya agar mampu berjalan dengan diisi wawasan. Serta cinta adalah kekuatan bagi manusianya agar mampu berdiri kuat di kehidupan. ***

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

 

Blogger news

Sedikit banyak bercerita bukan berarti membuka diri dan lebih banyak diam bukan juga berarti ank muda yang sedang mencari perhatian. namun lebih memahami arti dari hidup, mengerti apa mau diri ini, dan bercerita dalam batin tentang apa sebenarnya perjalanan hidup..

Blogroll

About

http://youtu.be/PaYHnvaSu4I