Pages

Senin, 17 Juni 2013

Anak Dewa


Hallo,, hari ini medan panas. Panasnya nyentrik sampe ke ubun-ubun, ditambah dengan keadaan yang lagi emosian gara-gara anak kecil yang ikut campur masalah orang. Aku berfikir kenapa manusia bisa menilai orang lain dengan pandanganya sendiri. Mungkin mereka gak sadar, atau perlu di sadarkan sebelum menilai orang lain. Memfonisnya lebih keji dari pada hukum yang berlaku di satu negara.

Ahh.. aku bosan, tingkah mereka memuakkan. Kadang aku berfikir ingin mengadili orng-orang seperti itu, sayangnya di negara gak ada aturan undang-undang seperti itu. Kalo ada aku bakalan vonis tersangkanya dengan memakai rok wanita kalo untuk hukuman yang lebih ringan selama setahun (itu juga kalo laki-laki). Kalo dia hukuman beratnya aku hukum dia dengan larangan berinspirasi dan mengemukakan pendapatnya sesuai waktu yang di tentukan biar dia tau dengan kesalahanya dia gak bisa menilai orang sembarangan.

Hari ini juga aku dengar cerita seseorang  dari blogg, rasanya senang kalo bisa kasih solusi buat orang yang mau konsultasi tentang masalahnya. Rasa puas itu kadang bikin percaya diri buat dengar keluhan semua manusia dan bisa kasih solusi terbaik buat bantu mereka. Dari yang awalnya kesal ngurusin anak ingusan yang ngomongnya ngeyell sampe jadi konsultan seseorang itu udah cukup ngilangin kesal hari ini. Tapi aku sadar kalo kedua hal tadi saling berhubungan antara anak ingusan sok tau dan kedewasaan yang membawa diri ini menjadi penghubung antara jiwa yang galau dengan inspirasi dan solusi yang menarik. ”Nyambung gimana??” Tentu nyambung, kalo anak ingusan sok tau gak bakalan punya fikiran secemerlang barusan. Dan biasanya hanya nambah beban fikiran orang, kayak kompor yang manasin orang di tengah pasar. Kan kemungkinan besar bakalan terjadi kebakaran tuhh.. soalnya pasar padat merayap dan rame.

Kadang aku berfikir lebih baik aku bercerita dengan orang yang tidak aku kenal (orang dewasa pastinya) dalam masalah apapun saling menyelesaikan masalah dengan memberi solusi. Ketimbang manusia yang  aku kenal tapi sok dewasa, bersih selayaknya dewa yang maha sempurna bercerita membanggain diri sampe mulut runcing dengan bualanya.

Perkara kecil memang buat jadi sahabat yang baik buat semua orang yang belum kita kenal, karena semua orang bisa ngelakuinya. Tapi apa semua orang yang anda belum kenal percaya pada diri kita. Tapi yang jelas itulah yang saya lakukan buat bercerita tentang apapun dan memberikan solusi kepada semua orang yang butuh teman buat bercerita. Ibarat tembok nii.. orang lain boleh nyoretin apa aja keluh kesahnya dengan catatan tidak menjadikan tembok itu buruk di lihat.

Untuk perkara cinta, aku sih kurang nge’ehh dengan kata itu jadi harap maklum kalo solusinya kurang berkenan, tapi aku berusaha kasih yang terbaik seiring pengalaman yang ada (hehehe). Maklum cukup lama sih sebenarnya buat males kenal lagi sama kata seperti itu. Aku udah ngutuk diriku dengan mantra buat tidak mengenal kata itu, dan sampe saat ini mudah-mudahan mantara itu bisa ngejaga prinsipku karena pasti mantra itu gak akan buat aku kenal dengan nama itu. Hahaha.. jadi hari ini saya ingat sama yang pernah di katakan oleh Bob Marley. Dia Pernah bilang sebelum anda menunjuk orang lain, coba periksa dahulu apakah tangan anda sudah bersih”. Begitulah kira-kira..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

 

Blogger news

Sedikit banyak bercerita bukan berarti membuka diri dan lebih banyak diam bukan juga berarti ank muda yang sedang mencari perhatian. namun lebih memahami arti dari hidup, mengerti apa mau diri ini, dan bercerita dalam batin tentang apa sebenarnya perjalanan hidup..

Blogroll

About

http://youtu.be/PaYHnvaSu4I