Pages

Kamis, 27 Maret 2014

Wanitakah yang salah?? Atau Cinta??


Wanita,, wanita,, mengahapa mereka hadir seperti seorang cheff yang membawa makanan dengan berjuta banyak rasa kemudian menggoda pria untuk mencicipinya. Yah,, begitulah menurut saya tentang perasaan saya dahulu. Dahulu sebelum saya menilai mereka adalah kekejaman yang termat kelam bagi saya.

Aku ingat saat pertama kali jatuh cinta itu pada Gita Gutawa ana dari seorang musisi tersohor di indonesia bernama Erwin Gutawa. Saya tertarik padanya saat ini membawakan lagu berjudul “bukan permainan”. Kala itu dia begitu menggoda dengan kulinya yang kecoklatan dengan senyum yang penuh pesona dan pandanganya yang terlihat manja. Wanita satu ini teramat menyita fikiran saya kala itu. Namun semuanya buyar ketika saya berfikir hidup itu realistis dan tidak akan mungkin terjadi. Sayapun harus menerima kenyataan bahawa saya hanyalah fans yang terbaikan.

Kemudian setelah cukup usia saya mulai menyadari bahwa saya benar-benar merasakan yang namanya jatuh cinta. Kali ini saya jatuh hati kepada Bunga Citra Lestari, pelantun lagu ”Sunny” itu memperlihatkan pribadinya sebagai wanita remaja kala itu dalam film bertajuk ”Cinta Pertama”. Enatah itu pribadi dalam berakting atau nggak yang jelas dia membuat saya jatuh cinta padanya. Selalu bernostalgia denganya tiap kali mendengar lagu-lagunya saat larut malam. Membiarkan imajinasi bercengkrama hingga terlelap kemudia sadar ia tidak disisiku. Merasa digantung aku coba melupakanya dengan suka cita.

Terlepas move on dari Bunga, aku mulai menutup diri untuk tidak mencintai makhluk tuhan bernama wanita. Aku habiskan wktu untuk mendengar musik, dan membaca dimanapun kapanpu, mencoba meperhatikan sekitar siapa tau ada infotaiment yang hendak meliput permasalah kami mengapa bubar ( Hahaha kagak boleh emosi) semuanya kulakukan dengan hati-hati. Namun amat disayangkan ketika  aku terjebak dalam bioskop yang kala itu memutar film ”Bukan Cinta Biasa”. Sekuat tenaga aku menahan hatiku untuk tidak jatuh cinta pada wanita pemeran utama di film itu. Yah tak lain dan tak bukan ”Olivia Jensen Lubis” wanita kesekian kalinya yang cukup mengesankan bagiku. Crdas, bijak, anggun memiliki manja yang luar biasa sebagai wanita. Perhatianku tidak lepas padanya dan coba mencari tau tentangya lewat websaite yang ia share via youtube (www.olivia-jensen.com). Akupun ikut menyaksikan film-film yang ia perankan di bioskop. Hingga pada satu film aku patah hati kala ia harus beradu akting dengan afgan. Oke sacara aku bukan vidi aldiano atau dude herlino yang mungkin bisa bersaing denganya. Tapi kala itu aku jelas patah hati kala ia mengejar-ngejar pria itu meski ia menolaknya dalam film tersebut.

Setahun aku kembali untuk berhenti yang namanya patah hati. Cukup lama memang, kali ini hampir dua tahun aku mulai terbiasa untuk tidak jatuh hati. Singkat cerita aku kembali jatuh hati pada seorang wanita yang cukup manja. Lagi dan lagi pertemuan kami terjadi di theater film (bioskop) yang kala itu di putar film ”Perahu Kertas” yang di angkat dari novelnya mbak ”Dewi Lestari”. Yah,, Maudy Ayunda adalah wanita yang mahir bermain gitar ini mampu menarik hati saya. Lagi-lagi aku jatuh cinta pada wanita yang bisa bernyanyi batinku. Dalam film tersebut pribadi Maudy sangat memukau sebagai wanita yang terobsesi ingin menjadi seniman hebat. Kemudia cintapun membuatnya sedikit gusar untuk meraih anganya tersebut. Cukup senang denganya ternyata kembali afgan mengganggu hubungan kami. Dalam Film Refrain dia amat mengganggu perasaanku denganya. Rasanya susah di ucapkan oleh seorang pria ketika harus mengakui ia cemburu dan patah hati.

Entah dimana salahnya ketika aku mulai mencintai namun cinta itu tidak pernah sampai. Aku heran apa arti cinta sebenarnya apakah salahnya ada pada Cinta?? Ataukah manusianya??. Selesai menyadari itu semua bendera putihpun berkibar lewat jendela hati, menandakan aku menyerah atas nama cinta. Semuanya cukup menguras, menguras perhatian, menguras tenaga dan juga waktu. Berhubung usia bertambah akupun mulai menutup diri untuk semua. Belajar menjadi pria dewasa sebagaimana mestinya. Tidak perlu mencintai kalo memang tidak perlu, karena cinta itu hanya milik mereka yang punya hati (yang Gak punya hati jangan tersinggung).

Belum lama mencoba move on dari Maudy Ayunda kembali seseorang mencoba merayu. Kali ini aku hanya diam mencoba untuk tetap pada pendirian sebagai laki-laki. Seberapa kuat dia mencoba merayu sekuat itu pula aku bertahan membendung perasaan. Capek men,, Ini hati bukan taman kanak-kanak, jadi kalo cuma main-main jangan disini.

1 komentar :

  1. ahahahaha udah lama banget gak main kesinu eh ada yang patah hati..

    move on dong kenapa gak coba sama tetangga depan rumah aja. kan deket biayanya. hehe

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

 

Blogger news

Sedikit banyak bercerita bukan berarti membuka diri dan lebih banyak diam bukan juga berarti ank muda yang sedang mencari perhatian. namun lebih memahami arti dari hidup, mengerti apa mau diri ini, dan bercerita dalam batin tentang apa sebenarnya perjalanan hidup..

Blogroll

About

http://youtu.be/PaYHnvaSu4I