Pages

Selasa, 18 Februari 2014

Buat Tumbuh Bareng (BTB)


Aku punya seorang pacara, singkat cerita Pacarku ini punya pribadi yang tidak konsisten. Tingkat kekhawatiranya besar seperti kebanyakan wanita tapi yang parahnya jika di tularkan pada orng lain bisa berakibat ”Kepo” atau ngepoin orang. Biasanya kalo udh gitu  aku lebih baik milih mati mendadak ketimbang dikepoin sama dia. Malunya setengah mati menn, apa lagi kalo udh di depan umum.

Nah,, hari minggu kemarin aku ngenes sama sikapnya yang gak konsisten. Aku bimbang, aku gak semangat yang seketika ngerubah aku jadi Andilau (antara dilema dan galau). Kalo udah seprti ini aku biasanya banyak diam, denger-denger lagu meloww sambil bertanya dalam hati (tuhan kenapa ini terjadi denganku, kenapa?? Kenapa?? ) terus tiba-tiba gak sadar diri (haha nggak ya). Hari senin paginya dia udah kerja, kebetulan ada panggilan di satu perusahaan di medan yang ngebutuhin tenaga kerja dibagian keuangan. Tentu ini kabar baik buatnya karena keinginanya untuk berkerja cukup besar setelah menyelesaikan pendidikan strata satunya di USU. Karena sikapnya hari minggu semalam itu, ntah kenapa aku tidak terlalu menyambut kabar bahagia tersebut. Meski awalnya buat masuk ke perusahaan itu harus ngelewati perang besar sampai harus gaduh teriak-teriak di jalan, jambak-jambakan, cakar-cakaran sampe akhirnya dia nangis bukan karena kalah dariku tapi karna aku tetap cuek dengan semua yang di lakukanya (Sampai dirumah aku sadar kalo dia pernah belajar kungfu, jurus tapak macan setelah aku periksa di kamar bekas cakaranya pada tubuhku ).

Dihari kerjanya kedua, suasanapun mulai cair. Mulai bersambut tegur sapa meski aku gak tau sampai kapan sebuah pertanyaan besar yang ingin aku sampaikan bisa bertahan dihatiku. Setelah mengantarkanya berangkat kerja, aku berinisiatif untuk mengantarkan makan siangnya ke kantor. Sambil memotong cabai, seribu pertanyaan muncul di otakku. Kenapa aku mau ngelakuin ini semua, terkadang aku ngerasa lelah jika harus ngerasakan kecewa yang berkali-kali. Seolah aku ini dewa penolong buatnya meski kesanya seperti pesuruh dalam film cinta brontosaurus yang di bintangi raditya dika bercerita tentang seorang pria namun harus ngerti perasaan dan maunya seorang wanita. Namun semuanya jalan gitu aja, nalar di otak timbul dari niat dalam hati tanpa paksaan atau kekerasan (kayak KDRT aja). Mungkin itu yang namanya peduli sejati (sekali lagi itu nyata dan dengan sendirinya hadir gitu aja buat mengerti dan ngalah sama orng yang kita sayang), hadirnya karena rasa sayang dan cinta. Coba gak sayang mana mungkin mau segitunya sama kawan kerja atau bahkan sama bos di kantor sendiri mustahil mau masakin makan siang meskipun si bos adalah orang yang tiap bulan ngegaji kita. Semuanya timbul dalam fikiranku jika mengingat kekecewanku hari minggu itu. Buat pembaca pasti penasaran apa yang dilakukan pacarku minggu lalu. Biarlah aku dan Tuhanku yang tau kisah cinta ini. Sama kayak tukang bajai, Cuma Tuhan dan tukang bajainya yang tau kapan bajai itu berubah arah (Cinta Dalam Kardus by Raditya Dika).


Kulihat jam hampir menunjukan saatnya makan siang. Langkahkupun segera bergegas mulai dari melihat keadaan nasi yang telah ku masak, Apakah telah menjadi bubur atau gak. Kemudian memasukan mie instan yang hendak kujadikan mie goreng untuk di santapnya, sampai memotong cabai dan sosi yang akan menjadi pelengkap makan siangnya nanti. Aku mulai fokus membuang semua pertanyaan dalam otakku, dan mengambil langkah untuk berhati-hati agar tidak terjadi salah kaprah dalam hidangan makan siangnya nanti. Jika sampai terjadi gak mungkin dalam waktu singkat mengulang masakan untuknya.

Lima belas menit kemudian jadilah mie goreng sosis naget. Kedengaranya simpel ya tapi menceritakanya seperti orang yang akan menghidangkan makan siang besar. Setelah selesai kuperhatikan hidangan yang telah kusiapkan tadi. Kemudian aku sadar secara tidak langsung bersamanya dan karenanya aku telah tumbuh menjadi sesuatu. Tanpa disadari lewat sikapnya yang emosional, repot gak tentu, egois belum lagi harus mengerti sifat manja dan kekanakanya  aku tumbuh menjadi orang yang lebih sabar. Dengan sikap ketidak konsistennya aku tumbuh menjadi pria yang lebih tulus. Dan dengan orang yang terus setia, selalu ada untuknya aku tumbuh menjadi orang yang lebih ikhlas. Apapun hal yang dilakukan di balik sikapnya aku sadar bersamanya aku menjadi tumbuh bersamanya. Tepatnya semua yang aku lakukan hanya karna ”Buat Tumbuh Bersamanya”.

mungkin semua yang ngebaca kecewa karena ini memang bukan tulisan opini, atau artikel menarik yang menghibur buat di baca. Ini juga bukan cerita curhat, anggap saja ini sebagai bumbu resep untuk kisah asmara kelak. Sama seperti masakan jika tidak berusaha untuk mengerti resep dan bumbu masakan yang jelas, tidak akan mungkin menghasilkan makanan yang lezat. Sama seperti cinta jika tidak mengerti yang pasangan kita inginkan maka gak akan mungkin kita mampu merasakan cinta bersama orang yang kita sayang.

Dan garis besar dalam permasalahanya adalah sampai kapan kita mengerti pasangan kita jika dia belum sadar akan cinta yang luar biasa yang sedang menunggu kesadaranya untuk berubah dan balik mengerti kita??. Dan apakah kita sebagai pasangan yang setia mampu menunggunya untuk sabar?? Apakah rasa setia itu benar-benar tulus bersedia untuk menunggu?? Dan sampai mana kesabaran atas dasar cintaku kepada anada mampu bertahan??? Dan sampai kapan aku akan senantiasa terus mengerti anda tanpa pengertian yang aku inginkan??. Apakah mampu pertanyaan ini tetap bertahan dalam hati untuk menunggu jawabanya???

Atas dasar Kata setia aku ucapkan selamat siang sayang. I love you.. Asal bersamamu aku berusaha Buat Tumbuh Bareng (BTB) karena sejauh ini aku telah menanam bibitnya. Oiia maaf kalo makananya gak menarik.

1 komentar :

  1. Hallo bang, frans. aku dewi dari Blogger Medan Community. cuma mau bilang kalau ingin bergabung dengan kami silahkan gabung ke grup kami di facebook Blogger Medan Community di sana sudah ada syarat dan ketentuannya. terima kasih

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

 

Blogger news

Sedikit banyak bercerita bukan berarti membuka diri dan lebih banyak diam bukan juga berarti ank muda yang sedang mencari perhatian. namun lebih memahami arti dari hidup, mengerti apa mau diri ini, dan bercerita dalam batin tentang apa sebenarnya perjalanan hidup..

Blogroll

About

http://youtu.be/PaYHnvaSu4I