Wanita,, wanita,, mengahapa mereka hadir seperti seorang
cheff yang membawa makanan dengan berjuta banyak rasa kemudian menggoda pria
untuk mencicipinya. Yah,, begitulah menurut saya tentang perasaan saya dahulu.
Dahulu sebelum saya menilai mereka adalah kekejaman yang termat kelam bagi
saya.
Aku ingat saat pertama kali jatuh
cinta itu pada Gita Gutawa ana dari seorang musisi tersohor di indonesia
bernama Erwin Gutawa. Saya tertarik padanya saat ini membawakan lagu berjudul “bukan
permainan”. Kala itu dia begitu
menggoda dengan kulinya yang kecoklatan dengan senyum yang penuh pesona dan
pandanganya yang terlihat manja. Wanita satu ini teramat menyita fikiran saya
kala itu. Namun semuanya buyar ketika saya berfikir hidup itu realistis dan
tidak akan mungkin terjadi. Sayapun harus menerima kenyataan bahawa saya
hanyalah fans yang terbaikan.
Kemudian setelah cukup usia saya mulai menyadari
bahwa saya benar-benar merasakan yang namanya jatuh cinta. Kali ini saya jatuh
hati kepada Bunga Citra Lestari, pelantun lagu ”Sunny” itu memperlihatkan
pribadinya sebagai wanita remaja kala itu dalam film bertajuk ”Cinta Pertama”. Enatah
itu pribadi dalam berakting atau nggak yang jelas dia membuat saya jatuh cinta
padanya. Selalu bernostalgia denganya tiap kali mendengar lagu-lagunya saat
larut malam. Membiarkan imajinasi bercengkrama hingga terlelap kemudia sadar ia
tidak disisiku. Merasa digantung aku coba melupakanya dengan suka cita.
Terlepas move on dari Bunga, aku mulai menutup diri untuk tidak mencintai
makhluk tuhan bernama wanita. Aku habiskan wktu untuk mendengar musik, dan
membaca dimanapun kapanpu, mencoba meperhatikan sekitar siapa tau ada
infotaiment yang hendak meliput permasalah kami mengapa bubar ( Hahaha kagak
boleh emosi) semuanya kulakukan dengan hati-hati. Namun amat disayangkan
ketika aku terjebak dalam bioskop yang
kala itu memutar film ”Bukan Cinta Biasa”. Sekuat tenaga aku menahan hatiku
untuk tidak jatuh cinta pada wanita pemeran utama di film itu. Yah tak lain dan
tak bukan ”Olivia Jensen Lubis” wanita kesekian kalinya yang cukup mengesankan bagiku.
Crdas, bijak, anggun memiliki manja yang luar biasa sebagai wanita. Perhatianku
tidak lepas padanya dan coba mencari tau tentangya lewat websaite yang ia share
via youtube (www.olivia-jensen.com).
Akupun ikut menyaksikan film-film yang ia perankan di bioskop. Hingga pada satu
film aku patah hati kala ia harus beradu akting dengan afgan. Oke sacara aku
bukan vidi aldiano atau dude herlino yang mungkin bisa bersaing denganya. Tapi kala
itu aku jelas patah hati kala ia mengejar-ngejar pria itu meski ia menolaknya
dalam film tersebut.
Setahun aku kembali untuk berhenti yang namanya
patah hati. Cukup lama
memang, kali ini hampir dua tahun aku mulai terbiasa untuk tidak jatuh hati. Singkat
cerita aku kembali jatuh hati pada seorang wanita yang cukup manja. Lagi dan
lagi pertemuan kami terjadi di theater film (bioskop) yang kala itu di putar
film ”Perahu Kertas” yang di angkat dari novelnya mbak ”Dewi Lestari”. Yah,, Maudy
Ayunda adalah wanita yang mahir bermain gitar ini mampu menarik hati saya. Lagi-lagi
aku jatuh cinta pada wanita yang bisa bernyanyi batinku. Dalam film tersebut
pribadi Maudy sangat memukau sebagai wanita yang terobsesi ingin menjadi
seniman hebat. Kemudia cintapun membuatnya sedikit gusar untuk meraih anganya
tersebut. Cukup senang denganya ternyata kembali afgan mengganggu hubungan
kami. Dalam Film Refrain dia amat mengganggu perasaanku denganya. Rasanya susah
di ucapkan oleh seorang pria ketika harus mengakui ia cemburu dan patah hati.
Entah dimana salahnya ketika aku mulai mencintai namun cinta itu tidak pernah
sampai. Aku heran apa arti cinta sebenarnya apakah salahnya ada pada Cinta?? Ataukah
manusianya??. Selesai menyadari itu semua bendera putihpun berkibar lewat
jendela hati, menandakan aku menyerah atas nama cinta. Semuanya cukup menguras,
menguras perhatian, menguras tenaga dan juga waktu. Berhubung usia bertambah
akupun mulai menutup diri untuk semua. Belajar menjadi pria dewasa sebagaimana
mestinya. Tidak perlu mencintai kalo memang tidak perlu, karena cinta itu hanya
milik mereka yang punya hati (yang Gak punya hati jangan tersinggung).